Sabtu, 11 Agustus 2012

PUISI LAMA

"PUISI"
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh syarat-syarat tertentu.   

Jenis-jenis puisi lama yaitu sebagai berikut:

v Pantun
Pantun adalah sebuah puisi lama yang terdiri atas 4 baris dalam satu baitnya. Baris pertama dan kedua disebut sampiran, dan baris ketiga dan keempat adalah isi; bersajak a-b-a-b.
Contoh:   Pergi berburu encari ikan
                  Dapat ikan ikan layur
                  Biar sobek baju di badan
                  Asalkan hati bersih dan jujur
v Talibun
Talibun yaitu pantun yang jumlah baris tiap baitnya lebih dari empat buah. Tiap-tiap baitnya selalu berjumlah genap, yakni: 4, 6, 8, 10 dan seterusnya.





Contoh:   Kalau anak pergi ke pecan
                  Yu beli belanak pun beli sampiran
                  Ikan panjang beli dahulu
                              Kalau anak pergi berjalan
                              Ibu cari sanak pun cari isi
                              Induk semang cari dahulu
v Seloka
seloka disebut juga pantun berbingkai, yaitu kalimat kedua dan keempat bait pertama diulang kembali pengucapannya menjadi kalimat pertama dan ketiga bait kedua.
Contoh:   Lurus jalan ke Payakumbuh,
                  Kayu jati bertimbal jalan,
                  Di mana hati takkan rusuh,
                  Ibu mati bapak berjalan.
v Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang isi dan tema yang terkandung di dalamnya sama dengan pantun, yaitu sama-sama mengandung nasihat-nasihat, bersifat mendidik, dan berisi tentang agama. Terdiri atas dua baris tiap-tiap baitnya.
Contoh:   Kurang piker kurang siasat (a)
                  Tentu dirimu akan tersesat (a)
                  Barang siapa tinggalkan sembahyang (b)
                  Bagai rumah tiada bertiang (b)
                  Jika suami tiada berhati lurus (c)
                  Istrupun kelak menjadi kurus (c)


v Syair
Syair mirip dengan pantun yang sama-sama memiliki 4 baris tiap satu bait. Pantun bersajak ab-ab, sedangkan syair bersajak aa-aa.
Contoh:   Pada zaman dahulu kala (a)
                  Tersebutlah sebuah cerita (a)
                  Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
                  Dipinpin sang raja nan bijaksana (a)
v Mantera
Mantera adalah karya sastra lama yang berisi puji-pujian terhadap suatu yang gaib atau yang dianggap keramat. Biasanya diucapkan secara lisan oleh para pawing atau dukun pada saat upacara keagamaan.
Contoh:   mantram gayatri
                  Om bhur bhuvah swah,
                  Tat savitur varenyam,
                  Bhargo devasya dimahi,
                  Dhoyo yo nah pracodayat.
Artinya: o cahaya bersinar yang telah melhirkan semua loka atau dunia kesadaran, o tuhan yang muncul elalui sinarnya matahari sinarilah budi kami.
v Bidal
Bidal adalah salah satu bentuk puisi lama/puisi melayu. Sekarang ini bidal dapat didefinisikan seagai peribahasa yang mengandung nasihat, peringatan, sindiran, dsb.


Contoh:   Anak nalayan mambaok cangkua, mananam ubi ditanah Derek.
Baban sakoyan dapek dipikua, budi seketek taraso barek.
                  Artinya: Beban yang berat dapat dipikul, tapi bidi sedikit terasa berat.
v Tamsil
Tamsil adalah kata-kata kiasan yang bersajak, berirama, dalam bahasa banjar yang disusun sedemikian rupa dalam bentuk baris-baris puisi.
Contoh:   Baudur supan
                  Bamara takutan
                  Bagana kada tahan
v Karmina
Karmina adalah pantun kilat seperti pantun namun sangat pendek.
Contoh:   Dahulu parang, sekarang besi
                  (a)
                  Dahulu saying, sekarangbenci
                  (a)

semoga bermanfaat....^^